Jl Pos No 2 Jakarta Pusat (021)3840915 admin@sma.santaursulajakarta.sch.id Senin - Jumat : 07.00 WIB - 14.00 WIB Sabtu : 07.00 WIB - 11.30 WIB

Lebih dari Akademik: Karakter dan Soft Skill menjadi Jantung Pendidikan SMA Santa Ursula

  

     SMA Santa Ursula Jakarta telah lama dikenal sebagai salah satu sekolah unggulan dengan segudang prestasi akademik. Namun, keunggulan sekolah ini tidak semata-mata terletak pada capaian nilai. Di tengah tantangan era globalisasi, SMA Santa Ursula menyadari bahwa kesuksesan masa depan menuntut lebih dari sekadar kecerdasan intelektual. Oleh karena itu, sekolah ini mengusung pendekatan pendidikan holistik yang mengintegrasikan pengembangan karakter, soft skills, kreativitas, hingga kepedulian terhadap isu-isu sosial.

     Pendekatan holistik ini tercermin dalam berbagai program intrakurikuler dan ekstrakurikuler yang dirancang untuk memperkaya pengalaman belajar siswa. Program intrakurikuler terbagi menjadi dua bidang utama, yaitu Humaniora dan Bahasa Asing. Bidang Humaniora mencakup 16 pilihan aktivitas yang membuka ruang bagi siswa untuk mengeksplorasi seni, kewirausahaan, dan keterampilan praktis, seperti gamelan Jawa dan Bali, fashion design, kecantikan, memasak, melukis, fotografi, hingga sinematografi. Salah satu siswa kelas XII mengungkapkan antusiasmenya terhadap Humaniora fashion design, “I think it's a really fun activity! Setelah menjalaninya selama beberapa tahun, aku sekarang jadi banyak  tahu mengenai fashion, misalnya mengenai jenis-jenis kain. I can draw better, too, now!” Pengalaman ini mencerminkan bagaimana program Humaniora tidak hanya menyenangkan, tetapi juga memberikan bekal nyata yang bermanfaat untuk masa depan.

     Sementara itu, dalam bidang Bahasa Asing, SMA Santa Ursula menawarkan pembelajaran bahasa Belanda, Prancis, Jerman, Mandarin, Jepang, dan Korea. Kemampuan multibahasa ini menjadi pintu gerbang menuju dunia internasional serta melatih adaptabilitas siswa dalam menghadapi masyarakat global yang multikultural.

     Keseimbangan antara aspek akademik dan non-akademik juga dijaga melalui kegiatan ekstrakurikuler yang beragam. Siswa dapat memilih untuk mengembangkan diri dalam bidang olahraga seperti futsal, basket, voli, panahan, dan badminton; atau mengekspresikan diri melalui seni dan musik seperti modern dance, cheerleader, band, orkestra, dan paduan suara. Bagi siswa yang ingin mengasah kemampuan berpikir kritis dan akademik, tersedia pula kegiatan seperti Karya Ilmiah Remaja (KIR), debat Bahasa Inggris, hingga program intensif Bahasa Jerman. Keseluruhan program ini tidak hanya memperluas cakrawala siswa, tetapi juga membentuk pribadi yang seimbang antara intelektual, emosional, dan sosial.

     Penguatan karakter juga menjadi pilar penting dalam pendidikan di SMA Santa Ursula. Salah satu program unggulannya adalah Angela Session. Terinspirasi dari nilai-nilai Santa Angela Merici, program ini mengajak siswa untuk merenungkan pentingnya cinta kasih, ketekunan, dan pelayanan terhadap sesama melalui refleksi, diskusi kelompok, jurnal pribadi, hingga simulasi kehidupan nyata. Melalui proses ini, siswa dilatih untuk memiliki kesadaran diri, berpikir kritis, serta mengembangkan empati dan keterampilan interpersonal.

                                                  

     Komitmen sekolah terhadap pembentukan karakter juga tercermin dalam penyelenggaraan berbagai workshop dan talkshow bertema sosial. Salah satunya adalah AVENTRA: “An Exercise A Day, Keeps Breast Cancer Away”, yang bekerja sama dengan @lovepinkindonesia. Acara ini menghadirkan narasumber inspiratif seperti Madeline Mutia dan Chris Wicaksana untuk meningkatkan kesadaran siswa terhadap pentingnya kesehatan dan deteksi dini kanker payudara. Kegiatan serupa juga terlihat dalam program GLADIOLI: “Act Courageously for Our Safety”, yang fokus pada pencegahan dan penanganan kekerasan seksual melalui talkshow dan workshop interaktif, seperti ARCANSA dan ATASA. Program ini bertujuan membekali siswa dengan pengetahuan dan keberanian untuk bersikap asertif dalam situasi yang tidak aman.

     Seluruh upaya pengembangan karakter tersebut mencapai puncaknya dalam kegiatan Live In, sebuah pengalaman transformatif di mana siswa tinggal selama satu minggu bersama masyarakat di pedesaan. Dalam kebersahajaan, mereka turut terlibat dalam kehidupan warga: membantu panen, bekerja di pabrik genteng, mengajar anak-anak, dan melakukan bakti sosial. Lewat pengalaman langsung ini, siswa belajar tentang nilai gotong royong, kesederhanaan, dan empati, sekaligus mengasah kemampuan adaptasi dalam lingkungan yang jauh dari kenyamanan sehari-hari.

     Berakar pada nilai SERVIAM—yang berarti kesiapan untuk melayani dan memberi dampak positif bagi masyarakat—SMA Santa Ursula Jakarta secara konsisten menanamkan berbagai soft skill penting kepada siswinya melalui pendekatan pendidikan holistik. Melalui program intrakurikuler, ekstrakurikuler, dan kegiatan pengembangan karakter seperti Angela Session hingga Live In, para siswa dilatih untuk menjadi pribadi yang tangguh, empatik, dan berintegritas. Soft skill seperti kepemimpinan, komunikasi, kolaborasi, pemecahan masalah, serta kesadaran sosial ditumbuhkan bukan hanya sebagai pelengkap akademik, tetapi sebagai fondasi untuk membentuk generasi muda yang mampu berkontribusi secara nyata di tengah masyarakat. Dengan semangat SERVIAM, para siswi SMA Santa Ursula diarahkan untuk tidak hanya sukses secara pribadi, tetapi juga menjadi agen perubahan yang peduli dan bertanggung jawab terhadap sesama dan lingkungan sekitar.

 

(Aileen dkk-Sanur 2025)