Sejarah SMP Santa Ursula

 
Seiring dengan mulai bertambahnya suster-suster dari Eropa yang bersedia melayani di Batavia dan jumlah kaum muda yang mesti dilayani, maka pada 18 Januari 1859 komunitas Noordwijk mengutus Suster Angele Cleeren, Stanislas Port dan Andre van Gemert sebagai pemimpin kelompok kecil ini untuk membuka asrama dan sekolah untuk anak miskin di Weltevreden (sekarang Jl. Pos). Mula-mula mereka tinggal di Bazaar Baru (sekarang Pasar Baru) hingga akhirnya mereka mampu membeli tanah kosong dan hotel di samping Kantor Pos (sekarang dikenal sebagai kompleks Santa Ursula). Rumah di Jalan Pos menjadi rumah kedua para suster Ursulin dan dikenal dengan nama Klein Klooster (Biara Kecil) sedangkan yang di jalan Juanda dikenal dengan nama Groot Klooster (Biara Besar). 
Usaha mereka melayani anak-anak miskin berkembang dengan pesat. Banyak orang tua mempercayakan pendidikan anak-anak mereka kepada para suster di Weltevreden. Seiring dengan pembangunan dan terus mengikuti perkembangan zaman hingga pada tanggal 28 Juli 1947 para suster Ursulin mendirikan SMP Santa Ursula. 
SMP Santa Ursula bernaung di bawah Yayasan Satya Bhakti yang juga terletak di jalan Pos No. 2 Jakarta Pusat. SMP Santa Ursula sampai saat ini hanya dikhususkan bagi pelajar putri hingga menjadi ciri khas yang tetap dipertahankan untuk melestarikan semangat awal Santa Angela, yaitu memberikan perhatian khusus kepada pendidikan dan kedudukan kaum perempuan.